BLUE CHRISTMAS

Jumat, 01 Oktober 2010

REPRODUKSI PADA REMAJA

I. PENGERTIAN
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik,mental dan social secara utuh,yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,dalam semua hal yang berkaitan dengan sistim reproduksi,serta fungsi dan prosesnnya. (depkes 2001:3)

Remaja atau “ adolescence “ (inggris) berasal dari bahasa latin “ adolescere” yang berarti tumbuh kearah kematangan.kematangan yang di maksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja tetapi juga kematangan social dan psikologis.
Remaja di definisikan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa.batasan usia remaja menurut WHO (world health organization),badan PBB untuk kesehatan dunia adalah 12 sampai 24 tahun.hampir semua remaja di belahan bumi manapun,sekarang berada dalam situasi yang penuh godaan dan ujian.perkembangan teknologi komunikasi telah menyebarkan berbagai informasi,hiburan,dan budaya.keadaan ini tidak mungkin di bending hanya dengan mengurung anak di rumah atau menyediakan berbagai fasilitas canggih di rumah.karena kehidupan menuntut mereka untuk tampil luwes dan lebih bergaul dengan dunia luar.itulah yang mendorong mereka lebih menyukai berbagai kegiatan di luar seperti ke diskotik,kegiatan ekstra sekolah,berwisata,berkemah atau sekedar jalan –jalan ke maal.
Kesehatan reproduksi remaja ini bertujuan untuk membantu remaja agar memahami dan menyadariilmu tersebut ,sehingga memiliki sikap dan perilaku sehat dan tentu saja bertanggung jawab kaitannya dengan masalah kehidupan reproduksi melalui upaya advokasi,promosi,KIE, konseling dan pelayanan kepada remaja yang memiliki permasalahan khusus serta pemberian dukungan pada kegiatan remaja yang bersifat positif.
Upaya memiliki kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggung jawab,berarti pula suatu upaya meningkatkan kualitas keluarga karena remaja adalah bagian dari suatu keluarga.

II. TUJUAN KESEHATAN REPRODUKSI
A.Tujuan Umum
Mewujudkan keluarga berkualitas tahun 2015 melalui peningkatan pengetahuan,kesadaran sikap dan perilaku remaja dan orang tua agar peduli dan bertanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga,serta pemberian pelayanan kepada remaja yang memiliki permasalahan khusus ( BKKBN,2002:98)

B.Tujuan khusus
1. Seluruh lapisan masyarakat mendapatkan informasi tentang KRR
2. Seluruh remaja di sekolah mendapatkan informasi tentang KRR
3. Seluruh remaja dan keluarga yang menjadi anggota kelompok masyarakat mendapat informasi tentang KRR
4. Seluruh remaja di perusahaan tempat kerja mendapatkan informasi tentang KRR
5. Seluruh remaja yang membutuhkan konseling serta pelayanan khusus dapat di layani
6. Seluruh masyarakat mengerti dan mendukung pelaksanaan program KRR


III. KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan di tandai oleh berbagai perubahan fisik,emosi dan psikis.masa remaja yaitu usia 10-19 tahun,merupakan masa yang khusus dan penting ,karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia ,dan sering di sebut masa pubertas.masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa.

Pada masa remaja terjadi perubahan fisik (organobiologik) secara cepat,yang tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental-emosional).perubahan yang cukup besar ini dapat membingungkan remaja yang mengalaminya.karena itu mereka memerlukan pengertian,bimbingan dan dukungan lingkungan di sekitarnya ,agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat baik jasmani,maupun mental dan psiko social.

Dalam lingkungan social tertentu,masa remaja bagi pria merupakan saat di perolehnya kebebasan, sementara untuk remaja wanita merupakan saat mulainya segala bentuk pembatasan.pada masa yang lalu,anak gadis mulai di pingit ketika mereka mulai mengalami haid.walaupun dewasa ini praktek seperti itu telah jarang di temukan,namun perlakuan terhadap remaja pria dan wanita masih sering berbeda ,yang menempatkan remaja putrid dalam posisi yang di rugikan.kesetaraan perlakuan terhadap remaja pria dan wanita diperlukan dalam mengatasi masalah kesehatan reproduksi remaja ,agar masalahnya dapat tertangani secara tuntas.



A.CIRI-CIRI PERKEMBANGAN REMAJA

Berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja ,maka sifat dan cirri perkembangannya remaja di bagi atas 3 yaitu :

1.Masa remaja awal (10-12 tahun)
 Lebih dekat dengan teman sebaya
 Ingin bebas
 Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak
2. Masa remaja tengah ( 13-15 tahun)
 Mencari identitas diri
 Timbulnya keinginan untuk kencan
 Mempunyai rasa cinta yang mendalam
 Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak
 Berkhayal tentang aktivitas seks
3. Masa remaja akhir (16-19 tahun )
 Pengungkapan kebebasan diri
 Lebih selektif dalam mencari teman sebaya
 Mempunyai citra jasmani dirinya
 Dapat mewujudkan rasa cinta
 Mampu berpikir abstrak








B. PERUBAHAN FISIK PADA MASA REMAJA

Terjadi perubahan fisik yang cepat pada remaja termasuk pertumbuhan organ –organ reproduksi ( organ seksual) untuk mencapai kematangan,sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi.perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut :

1.Tanda –tanda seks primer
Yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks:
 Terjadinya haid pada remaja putrid (menarce)
 Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki
2. Tanda- tanda seks sekunder
 Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara,tumbuhnya jakun,penis dan buah sakar bertambah besar,terjadinya ereksi dan ejakulasi,dada lebih lebar,badan berotot,tumbuhnya kumis,cambang dan rambut di sekitar kemaluan dan ketiak.
 Pada remaja puteri : pinggul melebar,pertumbuhan rahim dan vagina, payudara membesar,tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan ( pubis).











C. PERUBAHAN KEJIWAAN PADA MASA REMAJA
Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat di bandingkan perubahan fisik, yang meliputi
1. Perubahan emosi,sehingga remaja menjadi :
 Sensitive ( mudah menangis,cemas,frustrasi dan tertawa)
 Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh,sehingga misalnya mudah berkelahi.

2. Perkembangan intelegensia ,sehingga remaja menjadi :
 Mampu berpikir abstrak, senang memberikan kritik
 Ingin mengetahui hal –hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba –coba.

Perilaku ingin mencoba hal yang baru ini jika di dorong oleh rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya,antara lain akibat kematangan organ seks maka dapat terjadi kehamilan remaja putrid di luar nikah,upaya abortus, dan penularan penyakit kelamin, termasuk HIV/ AIDS .
Perilaku ingin mencoba juga dapat mengakibatkan remaja mengalami ketergantungan NAPZA.







D . PENGARUH BURUK AKIBAT TERJADINYA HUBUNGAN SEKS PRANIKAH BAGI REMAJA.
Kematangan organ seks dapat berpengaruh buruk bila remaja tak mampu mengendalikan rangsangan seksualnya,sehingga tergoda untuk melakukan hubungan seks pra nikah. Hal ini akan menimbulkan akibat yang dapat di rasakan bukan saja oleh pasangannya, khususnya remaja puteri, tetapi juga orang tua,keluarga bahkan masyarakat.
Akibat hubungan seks pranikah :
1. Bagi remaja
 Remaja pria menjadi tidak perjaka,dan remaja wanita tidak perawan
 Menambah resiko tertular penyakit menular seksual
 Remaja puteri terancam kehamilan yang tidak di inginkan,pengguguran kandungan yang tidak aman,infeksi organ –organ reproduksi,anemia,kemandulan,dan kematian karena perdarahan atau keracunan kehamilan.
 Trauma kejiwaan
 Kemungkinan hilangnya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan kesempatan bekerja
 Melahirkan bayi yang kurang /tidak sehat
2. Bagi keluarga

 Menimbulkan aib di keluarga
 Menambah beban ekonomi keluarga
 Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan masyarakat

3. Bagi masyarakat

 Meningkatkan remaja putus sekolah,sehingga kualitas masyarakat menurun
 Meningkatkan angka kematian ibu dan bayi
 Menambah beban ekonomi masyarakat

E. KAITAN ANTARA KESEHATAN REMAJA DAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Kesehatan reproduksi remaja sulit di pisahkan dari kesehatan remaja secara keseluruhan,karena gangguan kesehatan remaja akan menimbulkan gangguan pula pada sistim reproduksi:
1) . Masalah gizi,yang meliputi :
 Anemia dan kurang energy khronis
 Pertumbuhan yang terhambat pada remaja puteri,sehingga mengakibatkan panggul sempit dan resiko untuk melahirkan bayi berat lahir rendah di kemudian hari.
2) . Masalah pendidikan
 Buta huruf,yang mengakibatkan remaja tidak mempunyai akses terhadap informasi yang di butuhkannya,serta mungkin kurang mampu mengambil keputusan yang terbaik untuk kesehatan dirinya.
 Pendidikan rendah dapat mengakibatkan remaja kurang mampu memenuhi kebutuhan fisik dasar ketika berkeluarga,dan hal ini akan berpengaruh buruk terhadap derajat kesehatan diri dan keluarga.


3) . Masalah lingkungan dan pekerjaan

 Lingkungan dan suasana kerja yang kurang memperhatikan kesehatan remaja yang bekerja akan mengganggu kesehatan remaja.
 Lingkungan social yang kurang sehat dapat menghambat bahkan merusak kesehatan fisik,mental dan emosional remaja.

4) . Masalah seks dan seksualitas

 Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tepat tentang masalah seksualitas,misalnya mitos yang tidak benar.
 Kurangnya bimbingan untuk bersifat positif dalam hal yang berkaitan dengan seksualitas
 Penyalahgunaan dan ketergantungan napza
 Penyalahgunaan seksual
 Kehamilan remaja
 Kehamilan pranikah/ diluar ikatan pernikahan

5) . Masalah kesehatan reproduksi remaja
 Ketidakmatangan secara fisik dan mental
 Resiko komplikasi dan kematian ibu dan bayi lebih besar
 Kehilangan kesempatan untuk pengembangan diri remaja
 Resiko bertambah untuk melakukan aborsi yang tidak aman





F. PEMBINAAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Pembinaan kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan perilaku hidup sehat bagi remaja,disamping mengatasi masalah yang ada.para remaja di harapkan mampu memelihara kesehatan dirinya agar dapat memasuki masa kehidupan berkeluarga dengan reproduksi yang sehat.
Pembekalan pengetahuan yang diperlukan remaja meliputi :
a) Perkembangan fisik,kejiwaan dan kematangan seksual remaja
b) Proses reproduksi yang bertanggung jawab
c) Pergaulan yang sehat antara remaja laki-laki dan perempuan
d) Persiapan pranikah
e) Kehamilan dan persalinan,serta cara pencegahannya.

G. MENGAPA KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SANGAT PENTING ?

Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa dan relative belum mencapai tahap kematangan mental dan social sehingga mereka harus menghadapi tekanan –tekanan emosi dan social yang saling bertentangan.
memancing anak dan remaja untuk mengadaptasi kebiasaan-kebiasaan tidak sehat seperti merokok,minum munuman beralkohol,dll.
Kebanyakan remaja tidak memiliki pengetahuan yang akurat mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas serta tidak memiliki akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi.

Khusus bagi remaja putrid, mereka kekurangan informasi dasar mengenai ketrampilan menegosiasikan hubungan seksual dengan pasangannya.bahkan pada remaja putrid di pedesaan,haid pertama akan segera di ikuti dengan perkawinan yang menempatkan mereka pada resiko kehamilan dan persalinan.
Kadangkala pencetus perilaku tidak sehat pada remaja justru adalah akibat ketidakharmonisan hubungan ayah –ibu dll.
Remaja yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap dan tidak mendapatkan perlindungan dan kasih saying orangtua,memiliki lebih banyak factor yang berkontribusi.
Para remaja ini beresiko terpapar pengaruh lingkungan yang tidak sehat,termasuk penyalahgunaan obat,minuman beralkohol,tidak kriminalitas,serta prostitusi.



















Daftar pustaka:
1.kesehatan reproduksi,fitramaya
2.kesehatan reproduksi,depkes RI,Jakarta 2007
3.wikipedia