BLUE CHRISTMAS

Rabu, 29 September 2010

Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan 2

Kehamilan merupakan suatu anugrah terindah yang didapatkan oleh semua wanita. tidak hanya kebahagiaan tapi juga harapan yang ada di dalam kehamilan. maka dari itu kita sebagai seorang bidan harus mampu mempertahankan kehamilan dari seorang wanita dengan memperhatikan kondisi fisik, lingkungan sosial budaya, perilaku diri maupun orang terdekat bagi ibu hamil. jadilah bidan yang profesional dengan mempunyai rasa empati terhadap perasaan dan keluhan ibu hamil.
1. Gaya hidup
Cara hidup yang serba sibuk dan terburu-buru seperti yang banyak dijalani oleh para wanita pada masa kini, dapat memperbesar kemungkinan bahkan kadang-kadang langsung menyebabkan salah satu gejala kehamilan yang tidak enak yaitu rasa mual di pagi hari, keletihan, sakit punggung dan gangguan pencernaan.
Selain itu, ada beberapa gaya hidup yang mempengaruhi wanita hamil antara lain:
a. Kebiasaan minum jamu
Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko bagi wanita hamil, karena efek minum jamu dapat membahayakan tunbuh kembang janin seperti menimbulkan kecacatan, abortus, BBLR partus prematurus, kelainan ginjal dan jantung janin, asfeksia neonatorum serta kematian janin dalam kandungan. Hal ini terjadi teruta apabila minum jamu pada trimester satu. Selain efek pada janin, juga terdapat kemungkinan efek pada ibu hamil, misalnya keracunan, kerusakan jantung dan ginjal, syok, dan perdarahan. Efek-efek tersebut dapat terjadi dikarenakan kandungan zat-zat tertentu pada jamu baik berupa bahan herbal maupun bahan lain yang mungkin tidak aman bagi ibu.
b. Mitos
Mengenai mitos atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya dan adat istiadat tertentu. Contoh : ada mitos mitoni, tidak boleh makan makanan yang berbau amis, tidak boleh mempersiapkan keperluan untuk persalinan dan bayi, minum air putih dan sebagainya. Mitos yang mendukung asuhan tentunya diperbolehkan sedangkan yang nembahayakan dalan asuhan kehamilan semestinya kita cegah dengan memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang tepat pada ibu hamil.
c. Aktivitas seksual
Berdasarkan konsep evidence bahwa ibu hamil tidak harus menghentikan aktivitas seksual ataupun secara khusus mengurangi aktivitas seksual. Larangan dalam aktivits seksual ibu hamil merupakan hal yang tidak tepat atau tidak evidence terdapat perubahan yang cukup jelas mengenai kenyamanan seksual selama hamil, mungkin terjadi peningkatan atau penurunan libido.Namun menurut konsep evidence based menyatakan bahwa pengaruh aktivitas seksual selama masa kehamilan tidak terbukti siknifikan berhubungan dengan peristiwa mulainya persalinan.
d. Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari
Tidak ada rekomendasi dalam asuhan kehamilan bahwa ibu hamil itu tidak boleh sama sekali melakukan aktifitas pekerjaan rumah tangga ataupun bekerja di luar rumah, yang penting diperhatikan adalah keseimbangan dan toleran dalam pekerjaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan atau aktifitas bagi ibu hamil adalah tingkat keamanannya bagi ibu hamil. Nasehat yang perlu disampaikan adalah bahwa ibu hamil tetap boleh melakukan aktifitas atau pekerjaan tetapi cermati apakah pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan beresiko atau tidak untuk kehamilannya.
e. Senam hamil
Ibu hamil bisa melakukan senam hamil untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisisk ibu hamil, memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan pegal-pegal, dan aktifitas otot dan panggul untuk menghadapi persalinan.
2. perokok
Merokok adalah perilaku yang merugikan dan membahayakan bagi ibu hamil. Ibu hamil yang perokok akan beresiko menurunkan berat bayi lahir. Merokok merupakan salah satu isu penting yang sangat penting bagus dicermati saat kehamilan karena efek yang muncul diakibatkan merokok adalah BBLR, persalinan preterm, kematian perinatal.
Faktor lingkungan yang baik dan strategis merupakan salah satu upaya yang penting untuk menghentikan kebiasaan merokok bagi ibu daripada pemberian konseling tentang bahaya merokok. Pengaruh nikotin terhadap janin menimbulkan efek kenaikan tekanan pada otak janin dan peningktan denyut jantung janin. Selain bahaya bagi janin merokok juga membahayakan ibu berkaitan dengan penyakit-penyakit misalnya penyakit paru, jantung, hipertensi, kanker dan lain-lain.
Para bidan, dokter spesialis kebidanan harus mendukung upaya untuk menghentikan merokok melalui kegiatan antenatal care, kelas antenatal bagi perokok, mengurangi periklanan tentang rokok, area bebas rokok dan mengembangkan serta mendukung kebijaksanaan tentang upaya mengurangi merokok di institusi atau tempat kerja masing-masing.

2.3. Kehamilan di luar nikah dan Kehamilan yang tidak diinginkan
Kehamilan tidak diinginkan biasanya dialami oleh para remaja yang dikarenakan seks pra nikah atau seks bebas. Selain itu juga bisa terjadi pada ibu dengan status marital atau pasangan suami istri yang sudah menikah yang sedang tidak merencanakan kehamilan, hal ini dikarenakan oleh kegagalan alat kontrasepsi.
Reaksi wanita yang mengalami hamil diluar nikah:
a. Melarikan diri dari tanggung jawab, melakukan abortus, membuang anaknya, menitipkan anak ke oaring alin atau panti asuhan.
b. Berusaha melakukan aborsi atau binih diri.
c. Melakukan pekerjaan seorang ibu walau dengan keterpaksaan
Pada kehamilan di luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan bila dipertahankan kemungkinan orang tuanya akan menjadi single parents, bila pasanagan tidak mau menikahinya. Kalau terjadi pernikahan bisa terjadi perkawinan bermasalah dengan beban perasaan tidak nyaman, stress, dihantui rasa malu, rendah diri,merasa bersalah atau berdosa, dpresi atau tertekan, pesimis dan lain-lain.
Dalam hal ini peran bidan juga diperlukan unutk membantu memberikan penyuluhan tentang seks kepada masyarakat khususnya para remaja agar terhindar dari seks bebas. Selain itu bidan juga harus memberikan konseling pada pasangan usia subur untuk memilih alat kontrasepsi yang aman dan nyaman. Dengan demikian masalah hamil di luar nikah dan kehamilan yang tidak diinginkan tidak lagi terjadi.
Faktor-Faktor Lingkungan social budaya
1. Kebiasaan Adat Istiadat
Terbentuknya janin dan kelahiran bayi merupakan suatu fenomena yang wajar dalam kelangsungan kehidupan manusia, namun berbagai kelompok masyarakat dengan kebudayaannya diseluruh dunia memiliki aneka persepsi, interpretasi, dan respon dalam mengahadapinya. Proses pembentukan janin hingga kelahiran bayi serta pengaruhnya terhadap kondisi kesehatan ibunya perlu dilihat dalam aspek biopsikokulturalnya sebagai suatu kesatuan bukan hanya dilihat semata dari aspek biologis dan fisiologisnya.
Dalam kehidupan kelompok masyarakat, terdapat bermacam-macam titik berat perhatian dan sikap khusus dalam menanggapi proses itu. Sebagian masyarakat lebih mementingkan aspek kultural dari kehamilan dan kelahiran. Sedangkan sebagian lagi lebih menonjolkan aspek sosialnya.
Tiap perpindahan dari satu tahapan kehidupan kepada tahapan kehidupan yang lainnya merupakan suatu masa krisis yang gawat atau membahayakan baik bersifat nyata ataupun tidak nyata sehingga diadakan serangkaian upacara bagi wanita hamil untuk mencari keselamatan bagi diri wanita serta bayinya. Contoh diJawa : ada mitoni, procotan dan brokohan, sepasaran, selapanan.
Berbagai kebudayaan percaya akan hubungan asosiatif antara suatu bahan makanan menurut bentuk atas sifatnya dengan akibat buruk yang ditimbulkannya sehingga menimbulkan kepercayaan untuk memantang jenis makanan yang dianggap dapat membahayakan kondisi ibu atau janin yang dikandungnya.
2. fasilitas Kesehatan
Untuk mencapai suatu kondisi yang sehat diperlukan adanya sarana dan prasarana (fasilitas kesehatan) yang memadai.
Masalah yang timbul karena factor 3 keterlambatan, yaitu :
a. Keterlambatan dalam mengambil keputusan dalam mencari pelayanan kesehatan. Hal ini dipengaruhi oleh status ekonomi, status wanita, status pendidik, karakteristik penyakit.
b. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh jarak, transportasi, jalan dan biaya.
c. Keterlambatan dalam menerima penanganan yang tepat dipengaruhi oleh kualitas tenaga kesehatan, dan fasilitas kesehatan yang tersedia.
3. ekonomi
Aspek finansial ini dapat menjadi masalah jika misalnya ibu hamil yang suaminya belum bekerja, berhenti bekerja atau dengan penghasilan kurang mungkin juga ibu harus tinggal dirumah kontrakan yang murah dan kumuh sehingga membuat ibu rentan terhadap penyakit.
Untuk menghemat pengeluaran terkadang wanita tersebut tidak dapat mengkonsumsi makanan yang lebih bergizi yaitu kaya akan protein, kalsium atau mineral yang lain yang dibutuhkannya dan ibu juga harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarga sehingga menyebabkan waktu istirahatnya berkurang, tidak ada waktu dan biaya untuk memeriksakan kehamilannya.
Pada faktor ini juga selalu menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin. Dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
Faktor Fisik yang mempengaruhi kehamilan
Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan.
Status kesehatan
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang dialami ibu hamil yaitu:
Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan. Termasuk dalam klasifikasi ini adalah hyperemesis gravidarum, preeklamsia / eklamsia, kelainan lamanyakehamilan, kehamilan ektopik,kelainan plasenta atau selaput janin, perdarahan antepartum,gemeli.
Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan. Terdapat hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan.Contoh yang termasuk dalam kehamilan ini adalah:
Ø Penyakit atau kelainan alat kandungan, varises vulva, edema vulva, gonorea, trikominisiasi, amoebasisi, DM, kelainan bawaan uterus
Ø Penyakit kardiovaskularis misalnya peyakit jantun, hipertensi, stenosis aorta, mitral isufisisensi, Jantung rematik
Ø Penyakit darah missal,anemia dalam kehamilan, leukemia,dan kelainan pembekuan darah
Ø Penyakit saluran nafas misalnya,influenza,bronchitis,asma bronkiale, TB paru
Ø Penyakit menular misalnya, penyakit akibat hubungan seksual, campak, parotitis,malaria dan lain-lain.
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi abortus, anemia berat partus prematurus, asfiksia neonaturum, shock dan perdarahan.Pemahaman mengenai penyakit- penyakit tersebut akan menjadi dasar identifikasi factor resiko sehingga mampu melakukan deteksi.Proses pengkajian data dan anamnese sangat perlu dalam menggali komponen-komponen penyakit yang menyertai kehamilan.
Status gizi
Status gizi ibu hamil adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak daripada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil. Diketahui bahwa janin membutuhkan zat-zat gizi dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup.
Selain itu status gizi ibu hamil juga merupakan hal yang sangat berpengaruh selama masa kehamilan. Kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi si ibu dan janinnya. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang mengantarkan oksigen dan makanan pada janinnya akan terhambat, sehingga janin akan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Di lain pihak kelebihan gizi pun ternyata dapat berdampak yang tidak baik juga terhadap ibu dan janin. Janin akan tumbuh besar melebihi berat normal, sehingga ibu akan kesulitan saat proses persalinan.
Yang harus diperhatikan adalah ibu hamil harus banyak mengkonsumsi makanan kaya serat, protein (tidak harus selalu protein hewani seperti daging atau ikan, protein nabati seperti tahu, tempe sangat baik untuk dikonsumsi) banyak minum air putih dan mengurangi garam atau makanan yang terlalu asin.
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut:
Asam folat
Menurut kosep evidence bahwa pemaian asam folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak,kelainan neural, spina bifida, dan anensepalus, baik pada ibu hamil yang normal ataupun berisiko. Asam folat juga berguna untuk membantu produksi sel darah merah, sintesis DNA pada janin dan pertumbuhan plasenta.pemberian multivitamin saja tidak terbukti efektif untuk mencegah kelainan neural. Minimal pemberian suplemen asam folat yang dimulai 2 bulan sebeum konsepsi dan belanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan.Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah 500 mikrogram, sedangkan untuk kelompok dengan faktor resiko adalah 4 mg/hari.
Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein.Hal ini juga efektif unutk menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori unutk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada ibu.
protein
Pembentukan jaringan dari janin dan tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910 gran dalam 6 bulan terakhir kehamilan dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
Zat besi (FE)
Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg ( zat besi 30 mg ), minimal 90 tablet perhari.
Kalsium
Untuk pembentukan dan tulang gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg perhari.
Pemberian suplemen vitamin D terutama pada kelompok berisiko penyakit menular seksual dan di negara denga musim dingin yang panjang.
Pemberian yodium pada daerah yang endemik kretinisme.
Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, Magnesium, dan minyak ikan selama hamil.
Tabel kecukupan gizi wanita hamil menurut widya karya pangan dan gizi tahun 1993

Zat gizi
Kebutuhan penambahan untuk wanita hamil( dari kebutuhan wanita dewasa)
Contoh jenis makanan
2.
Energi
285 k kal
Nasi, roti, mi, ubi jagung, kentang, tepung dll
Protein
12 gram
Daging,ikan, telur, ayam, kacang-kacangan,tempe
Vitamin A
200 RE/i.u
Kuning telur, hati,sayuran dan buah hijau dan kuning kemerahan
Kalsium
500mg
Susu,ikan teri, sayuran hijau, kacang-kacangan kering
Vitamin B1
0,2 mg
Biji-bijian, pada-padian, kacang-kacangan dan daging
Vitamin B2
0,2 mg
Hati, telur sayuran dan kacang
Niasin
1 mg
Hati, daging,ikan biji-bijian kacang-kacangan
Vitamin C
10 mg
Sayuran, buah-buahan
Zat besi
30 mg
Daging,hati, sayuran hijau, bayam, kangkung, daun papaya,daun katuk

Dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah adanya penyesuain faali selama kehamilan yaitu sebagai berikut:

Metabolisme umum, terjadi peningkatan basal metabolisme dan kebuituhan kalori meningkat. Karena adanya peningkatan growth hormone sehingga penggunaan protein meningkat.Terjadi peningkatan paratiroid hormone sehingga menjadi metabolisme kalsium meningkat
Fungsi alat pencernaan, terjadi perubahan hormonal peningkatan HCG, hormone estrogen dan progesterone sehingga menimbulkan perubahan. Misalnya pola makan diakibatkan mula muntah.
Fungsi ginjal, terjadi peningkatan glomerulo filtration rate 50% sehingga banyak cairan yang diekskresikan pada pertengahan kehamilan dan sedikit cairan yang yang dieksresi pda akhir-akhir kehamilan.
Volume darah atu plasma darah rata-rata meningkat hingga 50 % dan jumlah eritrosit meningkat 20-30% sehingga terjadi hemodilusi dan konsentrasi hemoglobin meningkat.

Penilaian Status Gizi:
Berat badan dilihat dari Quetelet atau body mass index. Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir rendah.Indikator untuk penilaian indexs masa tubuh adalah:

Nilai IMT
Kategori
Kurang dari 20
Underweight/ dibawah normal
20-24,9
Desirable/ normal
25-29,9
Bemuk/ lebih dari normal
Over 30
Sangat gemuk
Ukuran lingkar lengan atas ( LILA)
Standar minimal untuk lengan atas pada wanita dewasa adalah atau usia reproduksi adalah 23,5 cm. Jika ukuran LILA kurang dari 23,5 maka interprestasinya adalah kurang energi kronis
Kadar hemoglobin
Kurang gizi pada ibu hamil
Bila ibu mengetahui kurang gizi pada kehamilannya maka akan menimbulkan masalah baik pada ibu hamil atau pada janin
a. terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi antara lain : perdarahan, anemia dan lain-lain
b. Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap prose spersalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya ( premature), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung menngkat
c. Tehadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapt menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal.